22/08/17

Apa yang Menyedihkan dari Melupakan?



Melupakanmu. Sesaat aku terbang pada cerita-cerita kita. Dongeng nyata yang tak tahu kapan bermuara, di mana muaranya, dan dengan siapa nanti di muara. Dongeng nyata yang hanya Tuhan yang maha tahu cerita ini akan mengalir seperti apa. Kita hanya berupaya, selebihnya Ia yang punya kuasa.

Melupakanmu. Aku bahkan tak pernah terpikir bagaimana caranya melupakan dirimu. Rumus seperti apa yang pamungkas untuk bisa keluar dari lingkaran perasaan bersamamu. Aku tak pernah mencari cara apalagi mencipta siasat untuk bisa benar-benar memulai hidup baru tanpamu. Tanpa bayang-bayangmu. Tanpa kenangan bersamamu. Mungkin aku tak pernah bisa.

Melupakanmu. Bila kita harus saling melupakan, bisakah caranya lebih menenangkan. Tak harus dengan emosi. Atau dengan sesak yang berlebihan. melupakan dan menyedihkan bagiku adalah luka-luka yang berjibaku. Memar sekaligus tersobek hingga nanar sekaligus berdarah.

Lalu apa yang menyedihkan dari melupakan?

Kalau kamu bertanya bagaimana menyedihkannya melupakan seseorang itu. Ialah kesedihan akan dua hal. Pertama tentang perih melupakan, dan kedua ialah sesaknya kesedihan. Guguran daun lewat jatuhnya yang memisahkan juga rasanya tak mampu mewakilkan sedihnya melupakan. Melupakan ialah kemauanmu sendiri, namun lagi-lagi kamu yang merasakan kesedihan ini seorang diri.


Apakah cinta seperti itu yang kamu inginkan?


Belanda, Agustus 2017
-Dalam Sketsa-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...