11/05/14

"Bagaimana Rasanya Sendiri"

Bagaimana rasanya menjadi orang yang sedang sendiri. Berjalan sendiri, memeluk malam sendiri, berjumpa siang sendiri, atau menyambut mentari pagi dengan sendiri. Rasanya sendiri ialah seperti hujan yang tak menemui pepohonan. Rasanya sendiri ialah seperti penjual yang kehilangan pembeli. Dan rasanya sendiri ialah seperti angin yang tak berjumpa wajahmu, bebas namun hampa. Tapi tak selamanya begitu, menurutku.

Sendiri kadang memang terasa menyesakkan. Hanya bisa melihat, lalu cukup merasakannya pada hati. Hanya bisa mendengar, dan tak pernah mampu berkomentar. Tak bebas tertawa pastinya, nanti disangka orang gila. Tersenyumpun tak begitu lepas, rasanya menyimpan lebih tepat.

Namun sendiri itu menyenangkan bagiku. Kamu bebas menemui awan sesuka hatimu. Kamu bebas berfoto dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun selagi itu masih dalam batas wajar. Kamu bebas berpergian, siapa yang hendak melarang. Kamu bebas bernyanyi, walaupun nadamu tak pernah lengkap satu oktaf. Kamu bebas apa saja, melakukannya dengan hati, dengan kemauanmu. Tak perlu malu, apalagi ragu.

Sendiri, apakah hanya dengan sendiri kamu bebas berbuat apa saja? Rasanya sendiri membuatku semakin khawatir hidup bersama seseorang nanti. aku khawatir tak dapat lagi bertemu awan, bernyanyi sumbang, atau bermain hujan. Apakah aku harus menipu kebiasaan. Rasanya tidak, sendiri ataupun bersama, aku masih bisa melakukan banyak hal. Kamu? kamu    tak perlu khawatir, kamu juga bebas melakukan banyak hal. Bahkan nanti kita bisa melakukannya bersama. Menuruti hobiku, hobimu juga.

Bagaimana rasanya sendiri? Hmm, semua ada waktunya.  




Bogor, Mei 2014
-Warna- 

Photo By Huda.

6 komentar:

  1. O maiii yang mau melepas kesendiriannya hahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana rasanya sendiri? Hmm, semua ada waktunya.

      Hapus
  2. Rasanya lebih fokus pada target impian. Tapi terkadang juga merasa hampa sangat

    BalasHapus
  3. Sendiri itu.. Mengaksyikkan tapi sepi kadang merasa iri sama yang berpasangan. Tapi lebih bisa menikmati hidup saat sendiri, waktu lebih luang buat mengejar target mimpi hidup dimasa depan dan mendekatkan diri pada sang KUASA lebih banyak dibanding bersama. Yaa tergantung personalnya juga sih hoho

    BalasHapus
  4. Sy makan setiap hari, tapi setiap itu jg sy tdk minum. Hmm sembelitnya minta ampun. Kira-kira begitulah yg sy rasakan sendiri..

    BalasHapus
  5. Meski sendiri begitu ada nafas di ruangan kita sendiri dunia kita yg sendiri , sendiri tetaplah sunyi hampa kebahagiaan yg timpang ...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...