05/08/12

Insyaallah, Cinta dalam Diam


.......
Bukan mereka, aku yakin bukan mereka. aku tak ingin membahas mereka terlampau jauh. Aku hanya merindukan sosok istriku nanti. Sosok yang sekarang sudah pasti diam namun penuh keromantisan, sosok yang menjaga pandangannya hingga ia benar-benar terjaga, menjaga lisannya hingga tuturnya sulit disandingkan dengan kebanyakan, menjaga diri dan perasaannya hingga kelembutan terpancar penuh karimah dalam dirinya, dan tentu saja menjaga kesucian agamanya. Biarlah kini ia diam dalam kata, mengalihkan pandang tanpa dusta, hingga menjaga kemuslimahannya karena rabbNya, namun suatu saat nanti diri ini akan menemukannya dalam khitbah penuh cinta.
Aku membutuhkannya bukan karena ia harus mengagumiku, bukan karena ia sosok yang sempurna fisiknya, bukan pula seorang yang penuh kharisma hingga banyak yang mengaguminya. Namun sesungguhnya aku membutuhkannya cukup sebagai pendampingku dunia akhirat, sebagai penyempurna ibadahku dan ibadahnya, sebagai pemberi nasihat dikala hati sedang gundah, penoreh motivasi dikala diri tengah luka, dan pelantun bait-bait gembira dikala duka. Ia rela bersusah-susah dalam cinta hingga gembira dengan cintaNya, menerimaku apa adanya, hingga siap menyandarkan hubungan kami atasNya. Tentu ia menerimaku sebagai imamnya, mencintaiku sebagaimana cintanya pada rabbNya, hingga mendidik anak-anakku tanpa cela.
Saat ini mungkin aku belum mengharapkan kehadirannya, karena aku belum mau merindu seseorang yang belum berhak ku rindukan. Aku hanya berharap ia datang di saat hati ini telah siap, jiwa ini telah kuat, dan tekad ini telah bulat untuk menghimpun jiwaku dengan jiwanya yang berserakan hingga nantinya dipertemukan dalam cintaNya.
Insyaallah..
*sebagaimana ku kutip dalam sebuah cerita yang belum rampung ku tulis.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...