07/06/12

Hanya Ini Bundaku..


Bunda,
Tak cukup rasanya andai aku hanya menggadaikan torehan karyaku ke pangkuanmu..
Tak cukup pula peluhku jika harus membayar lunas pengorbananmu..
Mungkin hanya lantunan keluh kesahku mampu menggetarkan sanubarimu..
Hanya tangis itu bundaku..

Bunda,
Timangan hangat itu masih begitu indah untuk ku ingat..
Aku bahkan sempat terbuai bundaku, terbuai akan angan tanpa batas, cinta tanpa sekat..
Tembang khasmu masih sempat menggaung merdu bunda..
Sempat menidurkanku sesaat, hingga terbangun oleh tangis manjaku..

Bunda,
Begitu indah mengais asa ketika aku bisa merebahkan kepalaku ke bahumu sesaat..
Walau mungkin engkau jauh lebih letih bunda..
Begitu hebat dunia ini menyapaku saat aku tengah terlelap dalam pelukanmu..
Engkau jawab citaku dengan asa bunda, engkau seka air mataku dengan senyum tulusmu..
Namun aku tiada mampu melukiskan anganmu pada langit biru itu..

Bunda,
Mungkin separuh anganmu terbayar oleh raihan citaku kini..
Mungkin mutiara-mutiara indah akan tetap terlantun untukku hingga kini bundaku..
Namun bebanku bunda, rantau masih terlampau buas untuk ku taklukkan..
Dunia masih terlampau luas untuk ku jelajahi..
Aku tak sanggup menjadi kaktus padang pasir itu bundaku..
Aku tak kuasa melontar jumrah itu sendiri..



Bunda,
Rantauku terlampau jauh untuk kau jamah..
Hingga rindu itu semakin memuncak dan memaksa kita kembali berangan..
Namun bukan itu bundaku, cukuplah seonggok do’a sucimu yang ku pinta..
Cukuplah restu tulusmu akan aurora pribumi itu bundaku..
Hingga aku benar-benar terbang..
Meraih asaku, kepulan citaku, dan gemerlap anganku..
Terima kasih bunda..

Bogor, 7 Juni 2012
Ikrom Mustofa
Di tengah suasana menghadapi Ujian Akhir Semester, Fikiranku kembali tertuju pada sosok yang begitu berjasa menginspirasi  hari-hariku. Terima kasih banyak bundaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...