11/05/17

Dekat pada Doa-doa


Aku sadar, jarak-jarak fisik sering kali mengurangi rasa yang pernah ada. Pada satu hal, ia tergerus oleh kondisi tak saling mengerti, salah persepsi, dan salah mengartikan. Maksudmu benar, dan mungkin maksudku juga tak salah, namun penyampaian yang kita lakukan, cara yang kita utarakan tak selamanya tepat. Kita sering kali menjadi orang yang saling menyalahkan satu sama lain.

Bisakah kita berdamai dengan kondisi ini?

Aku jatuh cinta padamu dengan cara seperti ini. Dengan banyak hal yang berbeda dengan kebanyakan orang. Aku tengah mendamaikan diriku sendiri bahwa jatuh cinta harus diperjuangkan. Harus ada salah satu yang mengalah, dan itu adalah aku. Walaupun harus menanam baik-baik, yang mungkin harus rela memanen sakit hati, aku tak mengapa. Pasti ada masa di mana ungkapan tentang apa yang kita tuai ialah berasal dari apa-apa yang kita tanam akan menjadi berlaku untuk persoalan jatuh cinta ini.

Berbulan-bulan aku semakin sadar bahwa penantian, pengharapan, dan perjuangan ini semakin besar saja. Aku bahkan tak menemui jeda sedikitpun. Sesekali aku terpuruk, namun pada akhirnya selama berbulan-bulan ini aku semakin dewasa dengan pelajaran-pelajaran. Aku semakin dekat dengan-Nya lewat doa-doa.

Aku banyak merangkai aksara untukmu lewat doa.

Harus kuakui, bahwa harapan untukmu sudah banyak kusampaikan lewat doa. Bicara pada perasaan. Bicara pada hubungan makhluk dengan sang pencipta. Kata-kata yang terbebas yang jauh lebih menenangkan.

Walaupun pada akhirnya kamu tak juga berubah, aku masih selalu yakin bahwa Ia maha mengabulkan doa.


Dan aku masih selalu dekat dengan doa-doa.


-Ikrom Mustofa-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...