15/04/17

Mengembalikan yang Pergi



Satu doa terbaik untukmu adalah, bisakah kamu kembali dari kepergian sementaramu. Aku percaya bahwa jatuh cinta tak harus memiliki, mengagumi dari kejauhan bahkan bisa saja lebih syahdu. Namun, bisakah penerimaan itu tak menerpa diriku. Aku ingin semuanya seperti sediakala, seperti dahulu kita bersama. Pergimu adalah resah, dan resah ini mendera dada. Semakin hari, semakin sakit rasanya.

Mengembalikan yang pergi. Aku mulai rajin menyusun siasat untuk mengembalikan keadaan kita seperti pertama jumpa. Bagiku saat ini kita tengah mati suri yang pada akhirnya harus hidup kembali. Menghirup udara seperti hidup normal kebanyakan orang, namun dengan jiwa yang baru. Atau kita seperti pepohonan yang harus segera didatangi hujan. Menyuburkan, membuat kita hidup kembali. Tak hanya fisik, namun juga kita menjadi jiwa-jiwa yang hidup. Aku mau kita bersatu, tanpa rentetan kenelangsaan seperti sekarang.

Mengembalikan yang pergi. Aku dan kamu yang tak perlu lagi berkutat dalam teka-teki. Menuruti perasaan ini yang makin menjadi-jadi. Kita tak butuh sandiwara soal hati. Apalagi kita telah berucap untuk saling menepati janji.

Bisakah kamu kembali?

-Ikrom Mustofa-
Dalam Sketsa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...