14/10/12

I'm at Meteorology Fair


Meteorologi? Mungkin satu kata tersebut masih tabu bahkan masih asing di telinga kita. Bagaimana dengan klimatologi? Sains atmosfer? Atau istilah-istilah seputar meteorologi? Mungkin juga sama tabunya bahkan ketidaktahuan akan istilah-istilah tersebut membuat kita merasa tidak mau tahu lebih detail lagi.
Hari ini, Minggu, 14 Oktober 2012 atau tepatnya seminggu sebelum masa Ujian Tengah Semester. Setelah berlelah-lelah selama seminggu ini dengan kuliah yang masih tetap membuat ngantuk, praktikum Algor yang menguras imajinasi, praktikum lapang yang harus ekstra energi, dan beberapa laporan yang super “njelimet”, akhirnya hari ini adalah hari santai atau lebih tepatnya merefresh kembali fikiran untuk beberapa minggu ke depan. Santai? Ya tentu saja harus santai agar stress tidak menghampiri, agar penuaan dini tidak segera terjadi, dan agar setidaknya lebih up date dengan dunia luar.
Hari minggu ini tepatnya sejak kemarin sore aku menghabiskan diri di rumah sakit. Teman satu Omda denganku sakit dan harus di rawat di sana selama beberapa hari (Syafakumullah), dan setelah pagi tadi sampai di kontrakan, aku memutuskan untuk mengikuti seminar “meteorologi fair”, sebuah program kerja dari himpunan mahasiswa Agrometeorologi. Walau harus membatalkan waktu luang hari minggu, setidaknya kegiatan ini dapat membangkitkan semangat untuk lebih berprestasi lagi di departemen yang cukup langka ini. Peserta seminar ini cukup banyak, bahkan mahasiswa di luar kampus IPB juga turut bergabung di acara ini, sebut saja Akademi Meteorologi Geofisika, UNJ, ITB, dan lain-lain.
Di awali dengan pembukaan oleh MC yang cukup spektakuler, kemudian dilanjutkan dengan diskusi terarah yang dimoderatori oleh kak Dody, Mapres 3 IPB, kegiatan “diskusi terarah sesi 1” pun dimulai. Pembicara yang sangat hebat menurutku. Bapak Kepala Asosiasi Pilot Garuda Indonesia agaknya sudah cukup membuka cakrawala akan dunia meteorologi bidang penerbangan. Kemudian dilanjutkan dengan orasi singkat mengenai dunia meteorologi kelautan oleh bapak dosen ITK FPIK IPB, yang juga alumni departemen Geofisika dan Meteorologi IPB.
Suasana yang mulai beranjak siang membuat mata ngantuk dan berasa ingin pulang, namun lagi-lagi diurungkan oleh penampilan suara merdu juara 1 vokal solo IAC dan suara dahsyat kak Ruri yang sukses berat membawa lagu Agnes Monica. Hingga kemudian acara dilanjutkan kembali dengan diskusi sesi 2 yang juga dipandu oleh kak Dody. Kali ini pembicaranya adalah bapak kepala sekolah lapang iklim Indonesia yang menjelaskan tentang peran ilmu cuaca dan iklim untuk masyarakat petani khususnya. Tidak hanya itu, dialog sesi 2 juga dihadiri oleh bapak kepala penanggulangan bencana, serta bapak dosen Geofisika dan Meteorologi IPB sendiri. Dan tentunya yang paling menarik adalah adanya pameran aeromodelling karya dosen Geomet IPB.
Saat hampir di penghujung acara ini, rasanya harus “flashback” kembali untuk sekedar mengambil ibrah dari diskusi terarah kali ini. Alhamdulillah, dengan kegiatan yang multi guna ini, aku kembali bangga menjadi bagian dari mahasiswa peminat cuaca dan iklim, karena faktanya, Geofisika dan Meteorologi tidak hanya terbatas pada studi sains atmosfer saja, namun juga lebih memperdalam dunia meteorologi pertanian, kelautan, kehutanan, kesehatan, peternakan, teknik, hingga meteorologi penerbangan. Akhirnya dipenghujung pertemuan para pembicara tetap open dan welcome dengan mahasiswa Geomet IPB untuk bergabung dengan mereka nantinya.
“Kemaha teladanan adalah milikNya, namun mencoba untuk lebih teladan dan meneladani diri adalah milik kita semua”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...