Perlukah hati kecil ini berbicara, kapan terakhir engkau
mencinta anak manusia?
Menaruh hati di atas hati yang empunya cinta, hingga
terlukis luka akhirnya
Perlukah hati kecil ini berbicara, kapan terakhir engkau
menoreh kanvas cita?
Membenamkan kuas asamu dalam lumuran cat kelabu, lalu menerka
simfoni kesyahduan
Perlukah hati kecil ini berbicara, kapan terakhir engkau
menengadahkan tangan padaNya?
Melalui lentera, melalui bisikan suci engkau berkaca-kaca,
hingga kehangatan penuh warna
Perlukah hati kecil ini berbicara, kapan terakhir engkau
menerawang rembulan malam itu?
Berharap seseorang jua tengah menatap dari sisi lain, turut
meniupkan azzam jua
Perlukah hati kecil ini berbicara, kapan terakhir engkau
berharap?
Berharap dalam diam, keromantisan penuh tanya hingga nanti
terusik masa
Ketika rona hati kecil dalam senja, terbuai nafas sengal
untuk bertemu larut..
Hingga tanpa sadar menyapa ratus, ribu, bahkan jutaan
bintang
Dan menatap manis rembulan purnama itu
Bersama ratusan bahkan jutaan nafas yang menatapnya jua
Aku sendiri,
Masih bersimpuh dalam diam, dalam perhelatan Ilahi
Menunggu benar-benar senja,
Hingga aku tak lupa lagi kapan terakhir melakukan semua
itu..
Riau, 21 Agustus 2012
*sengaja ku dedikasikan untuk jiwa yang tengah berharap
dalam diam. Diammu sungguh berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar