16/11/17

Perempuan dan Perasaan



Bahwa perempuan lebih sering khatam menempuh perjalanan cinta seperti itu. Diamnya emas. Kehormatannya semakin mengagumkan dengan tanpa kata-kata dalam jatuh cinta. Ia sadar, bahwa segala cinta harus bersandar pada-Nya. Ia sadar, mencintai ialah tentang mengikhlaskan bagaimanapun gembiranya, atau bahkan perihnya. Hidup bersama ataupun tidak pada akhirnya, tak pernah menyurutkan tekadnya untuk terus berikhtiar yang diimbangi dengan doa.

Perempuan dan perasaan ialah manusia dan darah. Tak terpisahkan. Mengalir, memberi kehidupan. Bahwa perasaanlah yang membuat perempuan menjadi lebih hidup pada kehidupannya. Bahwa perasaan membuat perempuan mengerti arti ketulusan, kelembutan, hingga kenyamanan.

Perempuan dengan diamnya ialah pohon besar di tengah tanah lapang. Tak pernah bersuara, selalu tangguh dengan caranya. Namun rimbunnya menenangkan. Ia menyejukkan. Ada yang mungkin tak kamu ketahui, ialah akarnya yang jauh membumi, bahkan lebih panjang dibandingkan tingginya yang menjulang ke angkasa. Siapa yang tahu kalau ternyata perasaan seorang perempuan jauh lebih dalam dari apa-apa yang lelaki pikirkan. Lelaki selalu tertinggal beberapa langkah di belakang untuk masalah seperti ini, sedang perempuan telah berada jauh di depan bahkan telah hampir selesai dengan urusannya.

Perempuan pada perasaannya selalu yakin pada setiap harapan yang telah ia bangun. Walau seringkali tak mampu diterima oleh logika, hitungan matematika, atau konsep sebab akibat. Namun perempuan mampu melewatinya. Walaupun gagal, kadang tak menemui ujungnya, tak sampai pada tujuannya, namun keyakinannya akan satu hal membuatnya jauh lebih berharga dari hasil itu sendiri.
Mereka berproses, dan mereka telah menemui hasil masing-masing dari proses yang telah dilakukan.

Pada akhirnya...

Bagaimana jika pada akhirnya kamu bertemu perempuan yang tak peka bersinggungan dengan lelaki yang terlalu berharap?


Untuk lelaki yang terlalu berharap, benarkah pada akhirnya ia jadi lelaki perasa?


-Ikrom Mustofa-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...