13/09/13

"Rindu, Hikmah, dan Banyak Hal"



Rindu mungkin terlambat, namun hikmah yang akan tertambat.


Terkadang rindu hadir setelah perjumpaan usai, bahkan setelah masa perpisahan. Selalu, ya selalu begitu.
Ah, tidak selalu, itu hanya rasa yang terlalu terdramatisir oleh suasana.
Ia benar-benar hadir apa adanya, namun suatu ketika membuncah-buncah, bahkan untuk menciptakan rasa rindu saja begitu sulit dalam kesengajaan, namun ia sering datang dalam ketidaksengajaan.
Tahukah sesiapapun kamu,
Kerinduan selalu bermakna, kapanpun itu masanya.
Andai ia hadir sebelum bertemu, yakinlah, ia adalah benih-benih pahala untuk terus berusaha dan mengusahakannya serta melabuhkan pada tawwakal.
Andai ia hadir tepat dalam pertemuan, nikmatilah, karena tak ada yang lebih indah dari rasa syukur untuk menikmati sebuah peran. Allah tak pernah salah memilihkan beban di pundak kita. Maka bersyukurlah dengan kerinduan yang datang saat itu, anggap saja itu sebuah senyuman di antara perjuangan.
Andai ia hadir terlambat, kembalilah bersyukur. kita telah diberi banyak pilihan, kerinduanlah yang membuat kita kembali berusaha untuk banyak hal.

Lalu adakah engkau khawatir dengan kerinduan?
Mungkin ada hal yang membuat kita tak mau mengenal banyak orang, ialah karena khawatir oleh dahsyatnya kerinduan setelah perpisahan.
Mungkin ada yang membuat kita lupa diri, karena kerinduan yang tak berbekal.
Engkau terlambat menikmati, engkau terlalu lama beradaptasi, atau mungkin engkau lupa akan perpisahan yang lekas menjumpai. Lalu yang tersisa hanya rindu, ya, rindu yang terlambat. Namun lupakah engkau dengan hikmah yang selalu tertambat. Ya, ia selalu mengiringi setiap peristiwa. Adanya hikmah ialah untuk merenungi makna kerinduan.
Maka merindulah, pada peristiwa yang membuatmu bangkit, pada banyak hikmah yang selalu bermakna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...