13/12/12

Hamasah "Semangat"


Minggu ini tepat dengan kali ke-13 aku kuliah di semester 3, artinya tinggal satu minggu lagi masa belajar di semester ganjil di IPB. Minggu ini pula bertepatan dengan 2 minggu kepulanganku dari Melaka, malaysia. Sungguh, beberapa saat ini kesibukan itu begitu memberatkan. Banyak nasihat untuk tidak terlalu “ngoyo”, tapi rasanya beberapa waktu terakhir ini nyantai-nyantai aja. Hmm, tertarik juga dengan nasihat seorang sahabat “kamu ingin sukses, namun kamu tidak mau melewati jalannya, sama saja kapal berlayar di daratan”. Ya, benar sekali.
Pasca UTS ini serasa terburu-buru dengan berbagai deadline. Tugas yang menumpuk dan harus kesana-kemari untuk menyelesaikannya, laporan yang super “riweuh”, dan kegiatan lapang yang gak henti-henti. Priyo, ketua angkatan GFM 48 pernah bilang kalau GFM itu anak lapang banget. Yups, gak salah, terbukti minggu-minggu terakhir ini praktikum lapang banyak banget. Sebut saja Praktikum Pengantar Ilmu Tanah yang harus mendaki gunung (pake angkot maksudnya), lalu praktikum Dasar Agronomi yang harus nomaden dari lahan satu ke lahan yang lain, ditambah dengan Fieldtrip Oseanografi ke Pelabuhan Ratu yang cukup mengurangi nilai albedo kulit, serta praktikum Mekanika Fluida yang cukup puas menyusuri sungai. Fiuh, capek juga. Tapi setidaknya aku bisa meluangkan waktu untuk merefresh kembali berkas-berkas rumus di otak ini. :D
Selain kegiatan praktikum, minggu-minggu terakhir ini dihabiskan dengan kegiatan makrab forces di Puncak, setelah sebelumnya melancong singkat di Melaka, Malaysia. Sesaat benar-benar menikmati berbagai aktivitas ini, namun setelah itu kembali harus berjuang untuk memperbaiki nilai-nilai UTS yang kurang memuaskan. UAS yang menentukan, ditambah dengan Ujian Praktikum yang semoga saja dapat membantu memperbaiki nilai. Hmm, bukan hanya nilai, tapi juga prosesnya. Hehe.
Terakhir tentu saja gak Cuma bejibun usaha untuk lebih meningkatkan semangat beberapa waktu terakhir ini yang agaknya hampir mengendur, namun juga harus dibarengi dengan tawwakal. “muhasabah diri menghadap illahi... mudahan diberikan kekuatan semula...”, begitu nasihat seorang teman dari Malaysia.
Ok, akhirnya andai semangat itu belum muncul atau tiba-tiba saja menghilang entah kemana, ingatlah, kita tidak sendiri. Masih ada sahabat yang siap menampung curahan keluh kesah, masih ada keluarga yang tidak kalah “care”nya terhadap keseharian kita walau mungkin kini terpisah jarak, masih ada rekan, kakak, adik, yang insyaallah mampu membantu di kala senang atau susah. Andai mereka belum mampu membangkitkan semangatmu, ingatlah, bukankah kita punya Allah, zat yang menciptakan kita, yang pastinya maha tahu seluruh masalah kita. Innallaha ma’ana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...