04/06/20

Harus Bahagia


Semakin lama, semakin terasa bahwa yang berjuang hanyalah aku. Sedangkan kamu sebaliknya. Semakin ke sini aku bukan mendapati dirimu semakin berubah lebih cair, namun malah menjadi seorang paling menghindar kalau ada aku. Apa salahku? Apakah mencintaimu salah? Apakah mencintaimu adalah satu dosa besar yang harus segera kulebur dengan cara menjauh perlahan.

Sejak awal aku sudah memastikan diri bahwa mencintaimu tak harus selalu memiliki. Cukup dari kejauhan yang tak harus selalu kamu kunjungi. Aku telah menjaga perasaan ini agar tetap baik-baik saja bahkan ketika kamu harus bahagia bersama orang lain. Agar pada akhirnya aku bisa sedikit demi sedikit merelakanmu, kemudian perlahan melupakanmu, dan akhirnya aku hanya akan menjadikanmu kenangan sekaligus pembelajaran.

Namun yang kuminta. Bisakah kamu tidak sebegitu bekunya. Kalau memang tak memiliki perasaan apa-apa untukku, aku tak pernah memaksa. Hanya saja, sikapmu yang bahkan seperti tak pernah mau mengenaliku sedikitpun, membuatku luka. Lebih luka daripada sakitnya dikecewakan. Lebih luka daripada melihatmu bersama orang lain.

Namun di akhir kata-kata ini. Aku mungkin tak bisa membuatmu berubah sedikitpun. Aku mungkin hanya bisa mengubah diriku sendiri. Untuk harus selalu bahagia. Ada ataupun tidak ada kamu.


-Ikrom Mustofa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...